Kamis, 14 November 2013

My Breastfeeding Story- Part 2




Sebetulnya postingan ini adalah posting paling terpenting di awal perjalanan gw sabagai ibu, dimana lawan terberat gw adalah mengontrol diri sendiri, menerima keadaan yang diluar kemampuan dan keinginan kita, and you know para ibu2 ternyata menyusui itu nggak mudah, malah jauh dari mudah, dari segala macam bentuk artikel yang gw baca, mem follow beberapa akun yng mendukung asi, baca buku, liat video pun belom cukup ternyata.
  •  Babyblues Syndrome
Apa sih babyblues syndrome..

Baby Blues Syindrome yang biasa juga dikenal sebagai Postpartum Distress Syndrome merupakan suatu kondisi dimana muncul perasaan gundah gulana atau adanya perasaan sedih yang di alamai oleh para ibu pasca melahirkan. Kondisi ini biasanya terjadi pada 14 hari pertama pasca melahirkan dan cenderung memburuk pada 3 ata 4 hari pasca melahirkan. Namun jika ibu mengalami kondisi yang sama melebihi batas normal 2 minggu, maka baiknya ibu berkonsultasi dengan dokter, karena di khawatirkan mengalami Postpartum Depression.

Pada saat kehamilan, ibu banyak mengalami perubahan besar baik fisik maupun non fisik termasuk di dalamnya perubahan hormon. Begitu juga pasca melahirkan, perubahan tubuh dan hormon kembali terjadi lagi. Perubahan-perubahan yang kembali terjadi pada diri anda akan sangat mempenngaruhi perasaan ibu. Penurunan secara drastis kadar hormon estrogen dan progesteron serta hormon lainnya yang di produksi oleh kelenjar tiroid akan menyebabkan ibu sering mengalami rasa lelah, depresi dan penurunan mood


Selain hormon, hadirnya si kecil yang harus betul-betul diawasi, dipenuhi perhatiannya, diasuh siang dan malam banyak menguras tenaga ibu, sehingga ibu mengalami keletihan dan kurang waktu istirahat. Perubahan pola hidup ini juga sebagai faktor banyak ibu pasca melahirkan mengalami depresi. Selain itu kecemasan yang menghantui para ibu, kecemasan akan masa depan anak, kecemasan apakah mampu atau tidaknya membesarkan anak dengan baik, dan kecemasan lainnya yang menghantui ibu juga bisa memicu baby blues syndrome. Ibu yang mengalami Baby Blues Syndrome biasanya akan mengalami gejala-gejala:
  • Rasa sedih dan depresi memenuhi perasaan ibu hingga menyebabkan ibu sering menangis
  • Emosi sangat labil, mudah marah, gampang tersinggung dan sering hilang rasa sabarnya.
  • Kerap kali ibu merasa kelelahan dan sering dihinggapi sakit kepala
  • Sering merasa kurang percaya diri
  • Sering mengalami rasa cemas
  • Mengalami kesulitan dalam berisitirahat atau susah tidur
  • Sering mengalami rasa takut akan berbagai hal
Sumber :bidanku.com

Dari 7 gejala yang disebutkan diatas, kesemuanya gw alami sampe kurang lebih 1 bulan.  emang penyebabnya apa ka? terkait dari postingan gw sebelumnya, perjuangan ASI untuk anak gw ini lah yang menjadi pemicu utama babyblues syndrome. Hingga hari ke 4 asi gw pun tan kunjung keluar selayaknya ibu yang baru melahirkan, kalaupun di pompa cuma dapet 20-30 cc itupun harus berjuang hingga 1 jam (tapi tetap bersyukur), persoalan kedua adalah nipple inverted, yaitu puting datar sehingga bayi kesulitan untuk menyusu. trus apalagi? masih seputar menyusui, yaitu bingung puting alias bayi hnya mau minum menggnakan dot tidak mau menyusu langsung. loh kan dirumah sakit bukannya disendokin ka? hmmm jadi gini nih ceritanya..

Hari ke 4 akhirnya gw dibolehkan pulang oleh dokter, kondisi abel dan gw sendiri alhamdulillah sehat-walafiat, tak kurang satu apapun. sebelum pulang dokter cantik itupun kembali mengingatkan gw " bu, sampe rumah terus belajar untuk disusui ya bayinya hindari sekali penggunaan dot, setiap bayi pasti bisa menyusui, itu kembali lagi ke ibu masing-masing, memang kasus seperti ini sangat umum namun kebanyakan ibu tidak sabar dan tidak tega, tapi sebetulnya ketika dia sering dilatih untuk menyusui dan bonding dengan ibunya (skin to skin dengan ibu, sehingga anak hapal bau dan hangat tubuh ibunya sehingga merasa nyaman) lama-kelamaan dia tau cara mengisap puting ibunya yang unik, bisa karena biasa kan."  gw balik bertanya, "trus gimana kalau dia udah ke enakan sma rasa susu formula dok? kalau asi saya keluar tapi dia malah nggak suka rasanya gmn?" 

beruntung juga gw dapet dokter anak sekaligus konselor laktasi kayak gini, 20 menit diruang bayi cuma buat konsul laktasi, cba kalo dateng ke kliniknya hihihih keluar rupiah kan. oiya lanjut pembahasannya, si dokter menjawab "pemberian susu formula harus dikurangi porsinya jika asi ibu sudah mulai keluar, jadi terus pumping dan belajar susui langsung dan yang paling penting konsisten untuk tidak menggunakan dot, saya yakin pasti bisa, kuncinya cuma itu. ada ratusan pasien saya yang punya permasalahan seperti ini, minggu depan pas kontrol saya mau bayinya udah bisa nenen ke mamanya loh " hihihih jawaban yg kedua ini tampaknya si dokter udah mulai gemes. dia gak mau tau pokonya minggu depan pas kontrol gw harus bisa menyusui, titik. 
                                  

sampe dirumah mulailah si babyblues syndrom itu, banyak kerabat dan sanak saudara yang datang, melihat gw belum bisa menyusui merekapun mencibir dengan berbagai kata, belum lagi tetangga yang ngeliat anak gw minum sufor cuma bisa ngatain, udah lahiran males ngeden, pas lahiran nggak mau nyusuin, takut payudaranya jelek ya, ada yg bilang inilah itulah,, segala maccam kata sindiran dan cicbiran dilontarkan untuk anak, awal2 gw masih bs nerima dan senyum, ngeliat teman-teman yang bisa menyusui langsung dan asinya berlimpah tentu iri rasanya. sekali lagi gw bukan anti susu formula, tapi target gw cuma minimal abel bisa nyusu langsung ajadeeh itu aja udah lebih dari cukup. sukur-sukur kalo asi gw bisa banyak bisa stop sufor, tapi kalo nggak banyak ya di seling sufor tapi yang penting abel bisa nyusu langsung dari pyd gw, mudah2an sampe 2 tahun amiiiin.

rasanya gak kuat untuk membuka sosial media, ketika foto bayiku di publish, maka pertanyaan yang terlontar adalah, " lahirannya sesar apa normal? asinya banyak nggak? kok sufor, emang asinya gak keluar?"  emang mudah menghadi momok seperti ini? tentu saja tidak. gw sampe gak bisa tidur tiap malam cuma meratapi abel yang dengan lahapnya menenggak susu formula dengan dot nya, bukan karena susu formulanya tapi gw merasa jadi perempuan yang kurang sempurna (astaghfirullah).. 


biang kerok kenapa asi gw gak deras adalah nipple inverted, atau puting datar, disitulah abel menjadi kesulitan menyusu, gw udah berusaha pake nipple shield, abel nya mau, tapi asi gw jadi belepotan dan abel gak bisa mendapatkan asi secara maksimal, cara menggunakannya juga repot, harus di pegangin selama menyusui, secara pas masih masih bayi merah itu kan nyusu sampe berjam-jam. kebayang kan pegelnya dan banyaknya asi yang luber. akhirnya pemberian dot pun diteruskan namun perlahan-lahan gw rajin mengganti isi botol dengan asi, jadi tidak susu formula setiap kali menyusu. sering terbayang dalam benak gw, kalau misal bentuk putingku tidak seperti ini pasti asi gw udah banyak kayak orang2 disna, abel bisa puas nyusu langsung dari mamanya.tiap malam nggak usah terbangun untuk bikin susu, atau sekedar menghangatkan asip yang sudah di peras tinggal keluarin tengki ajaib dan selelsai perkara. kalau keluar rumah nggak perlu bawa termos, botol, dsb. ringkes dan steril kalau bisa menyusui langsung. tapi ya allah betapa nggak bersyukurnya gw, sudah diberikan anak yang tampan, sehat sempurna tak kurang satu apapun, masih tetap mengeluh cuma karena anak bayiku tidak bisa menyusui (astaghfirullah). "Asi itu ibarat rezeki, datangnya dari Allah swt, setiap perempuan normal di karuania 2 buah payudara yang bisa memproduksi asi ketika melahirkan, pasti semua ada tujuan dan maksud ketika allah menciptakan bentuk payudara manusia yang unik, gak ada perempuan yang gak bisa menyusui, tapi yang menjadi perkara adalah, banyak sedikitnya asi itu adalah rezeki, syukurilah setiap tetes asi yang keluar dari payudara kita. ketika kita merasa rezeki yang di dapat kurang, maka allah memberikan nikmat sehat, akal dan nikmat rizki, jadi ya harus berusaha" salah satu nasihat dokter kandungan gw waktu di rs.





Bingung puting pun berlangsung selama seminggu, tapi disaat itu pula gw tetap memompa asi gw untuk di minum abel walaupun minum pake dot. perlahan-lahan pun gw mulai bangkit dari keterpurukan. gw gak pernah lupa untuk minum sayur setiap hari, banyak minum air putih dan tentunya meminum pelancar asi dan booster asi berbagai macam dan rupa,  gw pun tanya sama orang2 yang berhasil mengatasi bingung puting dan inverted nipple dan akhirnya bisa sukses menyusui langsung, oh god ternyata gw gak sendiri, banyak orang yang punya masalah sama dengan gw bahkan lebih parah dan buktinya mereka bisa kok, selain itu ikut forum asi dari aimi asi disana banyak kasus2 seputar menyusui dari ibu2 lain selain itu banyak saran dan masukan sehingga bisa memotifasi diri gw untuk bisa relaktasi, dan pada akhirnya memilih untuk mengikuti klinik laktasi. 


  • Klinik Laktasi
Setlah mengikuti beberapa forum asi, akhirnya gw memutuskan untuk ke klinik laktasi. dan klinik laktasi yang gw pilih adalah klinik laktasi st. carolus. banyak yang membahas tentang klinik laktasi ini. rumah sakit ini walaupun bukan RSIA tapi sudah menggalakan pemberian asi ekslusif selama 6 bulan sejak tahun 1991 loh. dan klinik laktasi ini dibuka dari tahun 1993. jadi cukup senior untuk kelas klinik laktasi. 

sebaiknya bagi yang mau kesini harus cukup informasi dulu tentang menejemen asi, atau ketika dokter atau susternya menjelaskan kita harus rajin tanya. menurut informasi, untuk pasien relaktasi (sedang dalam proses memberikan ASI kembali, setelah berhenti dalam waktu yang cukup lama, red.) biasanya perlu waktu yang lebih lama seperti 3-4 kali kunjungan . Biaya konseling relatif murah, berkisar antara Rp. 50.000, 00 – Rp. 100.000, 00 (sudah termasuk biaya administrasi)

Pada saat itu abel baru berumur 2 minggu, jadi masih sangat memungkinkan untuk relaktasi, menurut informasi si dokter laktasi bayi yang masih memungkinan / mudah untuk relaktasi adalah usia < 3 bulan. jadi bener-bener pilihan yang tepat untuk segera ke klinik laktasi di usia abel yang masih muda ini. oiya ketika ke klinik laktasi memang di anjurkan untuk membawa pengasuh (nenek, atau baby sitter) dan suami tentunya. jadi sisuami dan pengasuh akan di berikan beberap informasi penting tentang pentingnya asi, selain itu juga diberikan motivasi untuk mendukung si ibu menyusui.

Pas datang, gw lgsg registrasi, dan mengisi data. ada wawancara sedikit oleh suster, mengapa/alasan ke klinik laktasi. setelah itu abel ditimbang. di usia 2 minggu 2 hari ternyata berat abel udah 3,5 kilo ihiiyy naik 4 ons dari berat lahir. 



Setelah ditimbang, kami masuk ke ruang konsultasi dan langsung ketemu dokternya.
Dan yang terjadi di dalam ruang klinik laktasi yang tersekat jadi 2 bagian itu adalah sebagai berikut:
Di depan dokter ada 3 kursi, setelah duduk kita akan ditanyain data diri dan pertanyaan seputar riwayat menyusui (kapan menyusui pertama kali, pernah dikasih sufor ga, ibu pernah ikut breast care/ penyuluhan gizi/ kehamilan ga, ibu makan cukup gizi ga, dsb). Setelah itu, kita boleh curhat apa masalah kita. Kalo gw kan mau relaktasi karena bayi sudah terlanjur minum sufor dan bingung puting. Begitu diskusi singkat selesai, Ibu dipersilakan masuk ruang lain untuk praktek. Ada 3 hal yang dipraktekin disini, yaitu:
  1. Cara memerah yang benar
Ibu bekerja kan nggak bisa langsung menyusui bayinya dari payudara, jadi ASI harus diperah dulu. Sebenarnya ada 2 metode, yaitu memerah (dengan tangan) dan memompa (dengan breast pump, banyak dijual di baby shop). Di klinik laktasi Carolus, diajari cara merah ASI aja karena katanya ini lebih praktis dan efektif ngeluarin ASI. Emang sih awalnya tangan pegel dan ASI belepotan kemana-mana, tapi kalo udah expert, merah ASI pake tangan reccomended banget!
Cara merah yang benar adalah jempol dan jari telunjuk membentuk huruf U atau C, dimana jempol diletakkan sekitar 1 cm di atas aerola sedangkan jari telunjuk diletakkan di aerola bagian bawah. Selanjutnya kedua jari menekan kearah puting tanpa menggeser posisi… begitu berulang-ulang. Sruuuttt…si ASI ajaib-pun keluar! Untuk menampungnya, bisa pake gelas/ cangkir/ botol susu yang udah di steril. Tempelkan bibir gelas ke bagian bawah aerola biar ASI ga tumpah-tumpah.
O iya, yang dipencet jangan putingnya ya, karena mencet puting ga akan mengeluarkan ASI. Kayak bayi juga kalo nyusu kan bukan Cuma putingnya yang dihisap-hisap. 
Emang Subhanallah banget, ASI ini udah manfaatnya selangit, praktis pula!
  1. Cara massage payudara
Massage payudara dilakukan untuk memperlancar saluran ASI dan menigkatkan produksi ASI, bagus dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi ketika parudara dalam keadaan kosong (habis diperah/ di susui sama bayi kita). Caranya adalah, tuangkan minyak (pake baby oil atau minyak esensial yg lembut) di tangan lalu balurkan ke kedua payudara. Dengan pangkal telapak tangan, buat gerakan memutar di kedua payudara selama 30 kali dimulai dari bagian dalam payudara (pas belahannya). Lalu gerakan kedua dilakukan dengan 2 jari yang digerakkan spiral dari pangkal menuju ujung payudara. Jangan lupa, tangan yang satunya harus menopang payudara. Ini juga dilakukan 30 kali. Lalu gerakan yang ketiga adalah gerakan ‘menguleg’. Tangan dikepalkan, lalu tempelkan pangkal telapak tangan kepayudara, buat gerakan memutar sebanyak 30 kali di setiap payudara. Terakhir, kompres payudara dengan washlap yang dicelup air anget dan dingin berganti-ganti sebanyak 7 kali.
Massage payudara ini harus yang ‘berani’ ya, jangan Cuma di elus-elus soalnya saluran ASI-nya ga bisa buka kalo mijetnya Cuma pelan. Pas di klinik aja Asinya sampe muncrat-muncrat waktu dipijet sama susternya. Hihi…. (ini bagian yang bikin gw pede, setelah  asi gw di tampung di gelas ternyata asi gw tergolong banyak untuk bayi usia 2 minggu, alhamdulillaah ya allah )
Sekedar info aja (buat persiapan psikologis), massage payudara by suster ini akan sedikit menyakitkan. Hehe….tapi gapapa, yang penting kan ASI lancar dan bayi sehat. Lagian, ngelahirin yang sakitnya setengah mati aja bisa kok, masak Cuma pijat payudara takut :D
  1. Posisi menyusui yang benar
Sebenarnya di buku-buku udah banyak yang menerangkan tentang posisi menyusui ini, tapi selama ini aku menyusui seenak-enaknya aja. abel biasa nyusu sambil nggedebleh (tiduran telentang, pen). Tapi menyusui yang benar adalah seluruh badan bayi menghadap dan menempel di badan ibunya, sebagian aerola masuk ke mulut bayi, bukan Cuma putingnya tok. Kalo putingnya aja yang masuk ke mulut, jadinya lecet dan sakit tuh puting. jadi si dokter dan suster bilang berkali-kali gak ada alsan puting datar untuk tidak menyusui, karena puting bukan sumber asi, tapi hanya saluran. ketika posisi perlekatan benar (80% areola masuk ke mulut bayi) maka dengan sedirinya puting akan keluar kok. jadi puting datar itu bukan ga punya puting, tapi dia mendam di dalam. kalo intens menyusui pasti akan keluar dengan sendirinya. 

Selain praktek itu, dapet juga beberapa info berharga:
  1. Dilarang pemakaian sarung tangan, soalnya sarang kuman, mending kukunya yang sering dipotong.
  2. penggunaan bantal bayi, dilarang juga, lebih bagus gak pake bantal
  3. Trik buat ibu yang mau masuk kerja setelah cuti melahirkan. Setiap 2 jam, bayi dikasih mimik dengan satu payudara lalu payudara satunya lagi diperah. nah ini salah satu cara meningkatkan produksi asi loh.
Kata dokter, bayi pasti udah cukup mik 1 payudara. Dan emang cara menyusui yang benar adalah mengosongkan 1 payudara dulu, bukan berganti-ganti dengan 2 payudara. Soalnya komposisi ASI tiap saat kan beda, 5 menit pertama yang keluar itu namanya foremilk lalu yang keluar selanjutnya adalah hindmilk. Foremilk lebih encer sedangkan hindmilk mengandung lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding foremilk. Naahhh…hindmilk inilah yang mengenyangkan bayi. Kalo nyusunya pindah-pindah, bayinya akan gampang laper lagi…akhirnya rewel deh… (CATET) 
Kenapa harus tiap 2 jam? Karena ASI itu prinsipnya adalah demand and supply, jadi makin sering di-mik ato diperah, akan makin banyak juga produksinya.
  1. Ngasih ASIP (ASI perah) dilarang keras menggunakan DOT, itu alternatif terakhir banget karena bayi bisa bingung puting (nipple confuse). Jadi, kalo nyusu dari botol itu bayi tinggal nunggu susunya mancur, sedangkan kalo nyusu dari payudara bayi harus berusaha keras (4 kali lebih berat daripada kalo nyusu dari botol). Kalo bayi udah kenal dot, 2-3 kali lalu dikasih payudara, kemungkinan besar sekali bayi ga akan mau, puting ibu dilepeh-lepeh. Kalo udah gitu, puting lecet dan sakit, dan ujung-ujungnya ibu jadi takut nyusuin, kalo udah gitu…produksi ASI bisa berkurang deh. Selain itu, kalo bayi dikasih dot, nanti harus disapih lagi. Repot kan?
Untuk menyiasati ini, bayi dikasih ASIp pake sendok/ gelas (feeder cup, banyak yang jual di baby shop, di Carolus juga ada). ASIP ga boleh langsung dituang ke mulut, tapi sendoknya ditempel aja ke lidah bayi, nanti dia yang akan narik ujung sendok dan ASIPnya tumpah sedikit-sedikit ke mulut, trus ditelan deh pelan-pelan.
  1. Untuk Penyimpanan ASI di kulkas 1 pintu adalah 2 x 24 jam, di freezernya tahan sampai 2 minggu. Kalo di suhu ruangan tahan sampai 6 jam. Dan kalo di freezer khusus bisa sampe 3 bulan. ASIP beku yang sudah dicairkan ga boleh dibekukan lagi. ASI yang udah diminumkan juga harus habis, ga boleh disimpen lagi sisanya.
Sebelumnya, gw pernah baca kalo ASIP boleh dicampur asalkan masih dalam jangka waktu 24 jam dan suhunya sama, tapi menurut dokter yang di Carolus, batas waktu pencampuran ASIP itu hanya 1 jam. Itu juga harus langsung masuk freezer, ga boleh ditaruh kulkas bawah.
  1. ASI adalah positive thinking, makan bergizi, dan istirahat cukup! Inilah pesan favoritku. Banyak ibu yang gagal ASIX (ASI eksklusif) karena udah ragu-ragu dan negative thinking kalo ASInya ga akan cukup buat baby ato ASInya sedikit. Kalo kita yakin ASI cukup, maka pabrik ASI akan meningkatkan produksinya sesuai kebutuhan bayi.
Kemaren pas di Carolus, gw seruangan sama ibu-ibu yang mengeluhkan kalo ASInya berkurang (bayinya umur 4 bulan) setelah mulai kerja, jadi akhirnya bayi dikasih sufor. Waktu dia coba praktek perah, ASInya emang kelihatan dikit..Cuma netes-netes gitu. trus dia bilang ke susternya kalo ASInya udah habis, kata susternya: “Payudara itu ga pernah kosong, Bu, selalu berproduksi. Nih lihat…” susternya sambil mencet payudara si Ibu itu dan cuuurrrrr….. keluar banyak banget! Tuuuh…kan…. pelajaran banget buat gw!
Selain oleh-oleh info yang sangat berharga itu, abel  juga bawa pulang botol penyimpan ASIP dan cup feeder yang dibeli di apotek carolus. Botol ASIPnya terbuat dari kaca dengan tutup logam, bentuknya mirip botol selai. Harganya 31rb/10 biji. Emang agak mahal dibanding botol ASIP yang biasa dipake Ibu-Ibu di milis-milis, yaitu botol rekondisi UC1000 yang harganya sekitar 1900-an di online shop, tapi yang ini lebih oke karena bisa langsung dipake merah ASI (kalo botol UC1000 kan lubangnya kecil jadi Cuma bisa buat simpen aja). Inspirations from : devimswordpress


Nah sepulang dari sana nyokap dan suami sepertinya udah terbuka fikirannya, gw pun lebih tenang dan jauh jauuuh lebih pede ketimbang sebelumnya, bahwa semua katakutan gw akhirnya terjawab. kuncinya yakin, konsisten dan selalu happy :). dari sana pun gw dapet resep obat pelancar asi dari si dokter, alhamdulillah cocok, ini dia saran2 dokter untuk gw yang mau relaktasi : 
1. dokter menyarankan gw untuk konsisten untuk tidak menggunakan dot (lagi), walaupun masih minum susu formula tapi medianya di ganti pake cupfeeder atau sendok, kalau gw konsisten kurleb seminggu si bayi pasti sudah bisa menyusu.
2. asi pemberian sufor harus di kurangi perlahan diganti dengan asi perahan. misal waktu 2week abel minum susu sebanyak 60cc dari botol, jadi dibatasi  atau dikurangi sebanyak asip yg gw perah, misal kalau dapet perahan asi 40cc, 20cc nya sufor. begitu terus hingga akhirnya suforny dihentikan. dan pemberiannya harus ASI dulu disendokin, setelah itu baru sufor menyusul. 
3. Rajin perah dan menyusui di malam hari, kalau mau nyetok asi, memang lebih baik pumping di malam hari, karena produksi asi lagi tinggi2nya.
4. banyak istirahat dan makan makanan bergizi yang berkuah, air putih min 10 gelas perhari (khusus busui) bisa di ganti dengan cairan lain, seperti jus. 
5. rajin massage payudara, tiap sebelum mandi sore dan mandi pagi.
6. Percaya diri dan always be happy :)
Alhamdulillah setelah gw melakukan apa yang disarankan dokter laktasi itu, selama seminggu, akhirnya abel bisa menyusui langsung dari payudara gw, tentunya hal itu gak lepas dari dukungan dan kekompakan antara suami dan keluarga dan ternyata benar, pompa asi paling mujarab ya mulut bayi, ketika abel udah bisa nyusu langsung, produksi asi gw bertambah bahkan bisa sampe nyetok asip untuk persiapan di tinggal kerja nanti. betapa bahagianya gw saat itu, semua kegalauan yang bikin stress akhirnya sirna sudah,, dan pada akhirnya sebelum masuk kerja, gw berhasil mengumpulkan asip 45 botol @60-100cc dan 16 kantong asip @150cc. walaupun abel bukan lulusan asi ekslusif tapi gw sudah berjuang sekuat kemampuan gw untuk meberikan hak abel yaitu ASI.
Semoga pengalaman gw bisa bermanfaat dan memotifasi untuk teman2 yang lain :) kalau gw bisa, kenapa kalian nggak, ya kaaan :* (motto gw banget ini)