Jumat, 15 Juli 2016

Hunting Sekolah Untuk Abel (Part 1)


Assalamualaikum,

Setiap orang tua punya berbagai macam alasan untuk memasukkan anaknya ke sekolah di usianya yang masih sangat muda. Berbeda dengan kami, saya dan suami bersepakat untuk tidak memasukkan Abel ke sekolah sebelum usianya 3 tahun. Kami pikir dibawah pengasuhan ibu saya dibantu dengan ART saat itu sudah lebih dari cukup. Ditambah dengan di lingkungan tempat kami tinggal banyak anak tetangga yang umurnya tidak jauh dengan Abel. Dengan bermain bersama anak tetangga 2 jam setiap hari saja sudah cukup untuk merangsang dan menstimulasi Abel untuk bersosialisasi. 

Menurut salah satu praktisi perkembangan dan pendidikan anak, selama ada yang menjaga anak dengan aman dirumah serta memberikan stimulasi yang baik , serta orang tua bisa menerapkan  gaya pengasuhan yang tepat, anak usia dibawah 4 tahun tidak harus masuk playgroup. Namun kalau kondisinya justru terbalik mungkin memasukkan anak usia dini ke sekolah adalah pilihan yang tepat.

Credit

Saat ini usia Abel sudah 3 tahun 8 bulan, menurut kami Abel sudah siap kalau kami masukan ke kelompok bermain. Mencari playgroup atau kelompok bermain untuk Abel susah-susah gampang sebenernya. Tergantung dari sudut mana kita akan menekankan perkembangan yang kita harapkan dengan memasukkan anak ke kelompok bermain tersebut. Kami lebih menekankan aspek Sosialisasi, Mandiri, dan membangun percaya diri serta kreatifitas. Tentunya sekolah yang berlatar belakang agama. Karena bagaimanapun akhlak dan pengetahuan tentang agama yang nomor 1 untuk kami. Nah jadi sekolah yang udah ada calistung di usia 3,5 tahun udah pasti kita coret hehe. Menjadi anak yang mandiri dan berani , serta pandai bersosialisai lebih penting ketimbang yang sudah pintar ngeja dan berhitung tapi manja, kuper dan penakut. Nanti ada saatnya kok Abel belajar baca , tulis dan hitung masih ada TK A dan TK B jadi santai aja toh masih panjang prosesnya nggak perlu kita gempur anak dengan calistung di usia dini.. kasian :( . Sekarang kami fokus ke 3 point itu aja sambil menamkan ilmu agama di sela-sela kegiatan bermainnya disekolah.



Aspek sosialisasi penting banget menurut kami, walaupun di sekitar rumah banyak anak-anak sebaya, tapi makin besar kegiatan mereka beda-beda. Dulu sih sering main bareng, sekarang sudah asik dengan kegiatannya sendiri jadi nggak se intens dulu. Anak yang sudah terbiasa bersosialisasi akan lebih mudah bergaul, beradaptasi dan memiliki percaya diiri yang tinggi serta bersosialisasi sangat berpengaruh dalam pembetukan kepribadian Abel kelak . Karena akan berimbas dengan kehidupan sosial anak di masa yang akan datang. Jadi harapan kami dengan Abel gabung ke Kelompok Bermain sosialisasi nya lebih intens karena hampir setiap hari bertemu dengan teman-teman dan ibu guru. Aspek penting selanjutnya yaitu mandiri, mau sepinter apapun si anak, tapi kalau masih belum bisa apa-apa sendiri yahh kasian banget, saya nggak mau itu terjadi sama Abel, apalagi dia laki-laki, berhubung jadi kesayangan kakek nenek dan eyangnya, jadi Abel di layanin banget, ngeeek sedikit buru-buru deh bala bantuan datang. Padahal kalau sama saya, saya cuekin dia sebetulnya bisa aja ngapa-ngapin sendiri. Jadi semoga dengan masuk ke kelompok bermain Abel menjadi jauh lebih mandiri.

Nah, trus apa aja sih yang jadi pertimbangan saya dan suami pas milih sekolah Abel..

1. Lokasi
Pas awal-awal browsing, yang jadi parameter utama ya lokasi pastinya. Kita cari yang jaraknya nggak lebih dari 1 km. Kasian kalo harus nempuh jarak sampe sejam atau kudu lewatin jalan besar yang barengan dengan orang kantoran, capek dijalan dan bikin nggak semangat sekolah belum lagi kalau lagi kurang sehat bisa telat terus setiap hari. Plus kudu mikirin juga yang anter jemput kan repot banget kalo jauhh. kelamaan jemput kasian anaknya nungguin. Kebetulan sekitar rumah saya ada beberapa sekolah ada yang di dalam komplek, ada juga yang agak keluar komplek sedikit. Jadi kami cuma survei sekolah yang lokasinya nggak jauh dari rumah. Saya juga mencari sekolah yang tidak terlalu dekat dengan jalan raya jadi lingkungannya tenang.

2. Hal yang di inginkan orang tua dan yang di butuhkan anak.
Nah ini nih point penting juga, yang sekolah itu anaknya, bukan emak bapaknya jadi ya kami berusaha keras cari sekolah yang TEPAT sama karakter anak kita. Sebetulnya sih nggak ada sekolah yang sempurna ya, jadi pertanyaannya bukan bagus atau nggak nya sekolah, tapi tepat atau nggak sama anak kita. Bagus menurut orang lain belum tentu bagus untuk Abel. Untuk point ini saya menginginkan lingkungan yang berbasis agama, jadi pilihan mengerucut ke sekolah yang berbasis islam dan berbahasa pengantar bahasa indonesia.  Sekolah yang halamannya luas karena Abel senang sekali bergerak kesana - kesini. Kelas yang nggak monoton jadi nggak melulu belajar dalam kelas, apalagi judulnya "kelompok bermain". Bikin anak bosan kalau kegiatannya cuma di dalam ruangan saja.

Credit 
3. Kurikulum sekolah
Karena kita fokus ke 3 pont di atas, jadi kita cari sekolah yang mengedepankan pembentukan karakter atas dasar agama.

4. Perbandingan Jumlah murid dan guru dalam kelas
Kebayang kan kalau dalam satu kelas muridnya 20 anak yang masih piyik-piyik tapi gurunya cuma 1. Proses belajar mengajarnya jadi nggak efektif, yang ada anak kita malah nggak ter terkontrol. Perkembangan anak kita juga gak bisa di lihat secara detail karena banyak anak lain yang harus di awasi.

5. Kemampuan keuagan
Kalo yang ini kayaknya tiap rumah tangga udah punya itungan sendiri-sendiri dan budget masing-masing ya. Kami pun begitu. Tetap mengedepankan kualitas tapi yang nggak bikin rekening jebol hehehe. Insha allah kalau rejeki nya ada, kami berusaha cari yang terbaik dan sesuai untuk Abel.

Sampai ketemu lagi di postingan selanjutnya yah, masih berlanjut nih hunting sekolah untuk Abel part 2 .. :)



Thanks for reading, xoxo

Regards

Errika Ayu





















4 komentar:

  1. Ditempat tinggal min 4 tahun mba untuk bisa ikut PG alasannya takut menggangu anak lain karena yang usianya dibawah 4 tahun masih blm mandiri *pengalaman pas mau masukin ke PG* hehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. haii mbak hervaa,, hehehe wahh kalau disini PG sudah bisa start dari 2 tahun mbak. Tiap PG emang beda-beda sih emang mbak peraturannya :)

      Hapus
  2. salam kenal ya mbak, anakku juga waktu PG usia 3,5 tahun, kepengennya pas usia 4 tahun tapi anaknyaudah ngebeeet pengen sekolah

    BalasHapus
  3. jadi gimana mba.. udah dapat sekolahnya? eh ya, aku juga gt lho mba, nomer 1 lokasi dulu. lawong masi bocah juga ya anaknya. kasihan kalau jauh dan habis waktu di jalan.. cuma ya kadang trade off, yang deket belum tentu menyediakan fitur sekolah yang kita inginkan ya mba..

    BalasHapus