Senin, 22 Februari 2016

Mengajak Abel naik Commuter Line (KRL) ke Stasiun Kota

Assalamualaikum,

Hari sabtu kemarin, seperti biasa kalau weekend kita bangun (agak) lebih siang, bangun tidur masih malas-malasan di kamar sambil liat liputan di TV tentang si kereta cepat di jepang Shinkansen, udah aja deh abis itu Abel minta naik kereta, mumpung saya masih edisi cuti dan papanya libur, nggak pake lama, pk 13.00 siang kita langsung cuss ke stasiun Tanjung Barat (stasiun terdekat), kita parkir kendaraan disana dan jalan-jalan naik Commuter Line (KRL). Sebetulnya ini bukan pertama kali Abel naik kereta, bulan puasa 2015 kita (saya dan Abel) naik CL ke Bogor nganter si mbak pulang kampung, jalan-jalan di Taman Topi dan makan siang di Taman Topi Square abis itu pulang lagi ke Jakarta. Karena sudah pernah naik CL ke Bogor, jadi jalan-jalan kali ini kita stasiun paling ujung satunya lagi yaitu Stasiun Jakarta Kota. 
Kita sampai di stasiun Tanjung Barat kira-kira pukul 13.30 an lah ya, nah untuk masuk ke parkiran kita harus menggunakan kartu elektronik seperti Flazz dari BCA, Brizzi dari BRI, e-Money dari Mandiri dan TopCash dari BNI. Praktis banget, nggak pake antri cukup tempelin aja di mesin. Oiya kalau di kartu tsb masih ada saldo bisa juga di pakai untuk tiket CL, jadi nggak perlu beli THB (Tiket Harian Berjaminan), berhubung saldo flazz nya ngga cukup untuk bertiga, akhirnya kita beli yang THB, dengan jaminan Rp 10.000 (pp) tiap kartu, tiket Tanjung Barat- Kota Rp. 2000, total bertiga Rp. 36.000. 

Parkiran Stasiun Tanjung Barat. Credit pict


Flazz BCA , credit pict 

Tiket Harian Berlangganan (THB). Credit Pict

Abis beli tiket sebenrnya kereta ke Kota nggak lama datang, Abel udah semangaaaat bukan main buat naik, tapi kereta yang baru datang saat itu penuh banget, akhirnya kita mutusin untuk naik kereta selanjutnya. Nah salahnya kita nggak nanya atau lihat dulu jadwal kereta ke Kota jam berapa aja, nggak taunya baru datang lagi 1 jam kemudian dooong. Abel udah ngantuk dan malah minta pulang aja, karena kelamaan. Jalan-jalan naik mobil aja katanya, ada AC nya. Btw prediksi kita saat itu bakalan hujan, ternyata eh ternyata panas terik hihi Abel kegerahan dan gak bisa bergerak bebas namanya di stasiun kan takut-takut dia nyelonong aja ada kereta. Saking lamanya nunggu, akhirnya Abel teler juga. Selama perjalanan dari Tanjung Barat ke Kota si Abel pules, keretanya juga penuh sih. Namanya juga weekend ya, rame nya sama kayak jam pulang kantor, beda nya ya banyak anak-anak dan bayi didalamnya. 
Sampai di Stasiun Kota udah mulai sore, untungnya Abel udah bangun, sampe sana yang pertama kita cari adalah tempat makan (Soalnya kita belum makan siang), masih di dalam stasiun, kebetulan resto disana cukup lengkap, ada A&W, KFC, CFC, Jco, Starbucks, Roti Boy, Breadlife , Indomaret. Sebenernya kepengen sih jalan-jalan ke luar stasiun, kayak ke pasar Asemka cari mainan, kan enak tuh cuma nyebrang doang. Tapi karena udah kesorean, kita mutusin untuk pulang lagi aja ke Jakarta. Oiya sekarang sistem per ticketan KRL udah makin canggih ya, saya baru tahu kalau ada Vending Machine di stasiun Kota, sudah banyak sekali mesinnya dan saya lihat beberapa orang sudah mahir menggunakan mesin ini. Jadi kita sudah tidak perlu lagi mengantri di loket konvensional, baik mau beli tiket baru, mau isi ulang seperti kita atau mau refund uang jaminan, bisa langsung dari mesin ini. Jangan takut, di samping mesinnya ada beberapa operator yang siap buat memandu penumpang yang masih belum fasih  menggunakan mesin ini. Berikut panduan sederhana menggunakan Vending Machine KRL.
1. Masukan kartu terlebih dahulu (bagi yang mau isi ulang atau refund ya)
2. Tap tulisan sales pada layar sentuh untuk memulai transaksi
3. Pilih dan tap menu tujuan
4. Pilih pembelian baru (sales) atau isi ulang (resales) atau refund
4. Kalau hendak membeli THB, pilih pembelian baru (sales) -> ( saya pilih isi ulang)
5. Setelah itu pilih tujuan -> ( nanti akan mncul peta jalur KRL jabodetabek, jgn sampai salah pencet ya)
6. Masukkan sejumlah uang tergantung tujuan ( nanti di layar ada nominal yang mesti kita bayar) Mesin bisa menerima dan mengeluarkan uang kertas maksimal Rp20.000 dan minimal Rp 500.
7. Setelah itu tiket keluar di kotak tiket dan jika ada kembalian akan keluar di kotak uang kembaliannya.
Selesai beli tiket, kita menunggu di peron menuju jakarta, lagi-lagi harus nunggu, Abel udah nggak sabar banget mau naik, maklum pas berangkat kan tadi doi tidur, jadi nggak ngerasain naik kereta. Sempat ada tragedi salah naik kereta segala, hampir aja kita di bawa ke Bekasi hahaha. Selama perjalanan pulang Abel nikmatin banget pemandangan di luar kereta, tapi kita sempat turun dulu di stasiun Manggarai gara-gara Abel kebelet pipis. 

Berikut sedikit tips dari saya ketika mengajak anak balita naik KRL. 
1. Atur dulu waktu perjalanan kita, usahakan perjalanan di pagi hari ya (weekend) karena KRL di hari weekend tidak se padat siang dan sore hari. Nah atur juga dengan jadwal tidur siang dan lunch si kecil, karena kalau si kecil sudah ngantuk dan lapar wah repot deh, mood nya rusak jadi nggak enjoy jalan-jalannya.
2. Pastikan dulu jadwal keberangkatan keretanya, katanya sih sekarang sudah bisa di download loh. jadi nggak ke buru-buru apa lagi pake acara kelamaan nunggu seperti kita kemarin si kecil bisa bosan.
3. Pakai pakaian yang nyaman di pakai, dan menyerap keringat (si kecil) . Walaupun di dalam kereta ber AC.
4. Agar lebih nyaman, kalau pergi berdua aja lebih bagus duduk di gerbong khusus perempuan, berhubung kami bertiga dengan papanya, jadi duduk di gerbong biasa, tapi tenang, untuk yang mambawa balita, ibu hamil, lansia dan difable dapat kursi prioritas. 
5. Kalau bawa barang bawaan agak banyak, letakan barang bawaan kita di atas tempat duduk, jangan lupa pisahkan tas yang berisi kebutuhan si kecil, seperti air minum susu, tisu basah dan snack nya.
6. Selalu sedia snack dan minuman untuk si kecil, walaupun di kereta ada tulisan dilarang makan dan minum di dalam gerbong, tapi kalau untuk anak-anak sih dapat dimaklumi lah ya. 
7. Hadapkan posisi duduk si kecil ke jendela, banyak bercerita dan menerangkan sepanjang perjalanan untuk mencegah si kecil bosan.
8. Tanyakan pada si kecil apakah ingin buang air atau tidak sebelum berangkat, agar di kereta nggak perlu turun dulu di stasiun lain cari toilet hehe. 

Sekian dulu ya pengalaman dan beberapa tips mengajak si kecil naik KRL dari kita, thanks for reading ;)

Regards,

Errika



















10 komentar:

  1. Jadi kepingin juga ke Bogor naik kereta bawa anak-anak deh. Selama ini masih takut-takut kalau cuma berduaan aja. Next destination nih, kebun raya bogor naek KRL :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. toss mak ipeh, kepengen ke kebun raya tapi naik kereta, seru banget pasti :)

      Hapus
  2. Naik kereta ini buat si kecil bikin nagih yaa..aq baru sekali ngajak anak itupun ud setaun yg lalu hihu, sampe skrg bolak balik d tagih :D makasih info dan tips2nya mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak dewi, walaupun sdh sering naik kereta-kereta'an di mall, tetep aja naik kereta beneran jd pengalaman yang mengesankan buat anak ya ;D

      Hapus
  3. naik kereta sekarang lebih enak, nyaman, dan murah :)
    meskipun kadang masih suka berdesakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, harus pintar2 mengatur jam keberangkatan :)

      Hapus
  4. kalau boleh ikut menambahkan... jgn pergi di akhir pekan setelah tgl gajian... PENUUUUUHH dari pagi smp malam

    BalasHapus
  5. Sejak kantor udah bukan lagi di kawasan Sudirman, jadi jarang banget naik kereta. Tapi aplikasinya enggak pernah didelete, selalu ada di HP, jaga2 buat ngecek jadwal. Download aja "InfoKRL" gak besar kok kapasitasnya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya boleh juga tuh di download ya, siapa tau kepepet naik kereta, lgsg cek jadwal. Thanks sarannya mba aprie

      Hapus